Catatan Singkat Namun Menusuk Hati; Workshop Penulisan Artikel Bereputasi

 

• Menurut Prof. Dr. Irwan Abdullah (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), di dalam menulis dan mempublikasikan jurnal hal yang paling penting ialah masalah waktu. Menulis masih bisa dipelajari, sementara waktu sangatlah sulit untuk di luangkan terlebih lagi apabila ingin berkomitmen memiliki waktu menulis (jurnal) setiap harinya.

 

• Pentingnya budaya menulis adalah untuk membangun tradisi akademik. Dengan kita menulis berarti kita membangun peradaban dan meninggalkan jejak sejarah.

 

• Dengan menulis, maka kita tidak hanya mengonsumsi pengetahuan tapi kita membangun dan  memproduksi pengetahuan itu melalui tulisan-tulisan yang dihasilkan tersebut.

 

• Tanamkan pada diri bahwa budaya menulis adalah budaya yang baik dan bermanfaat.

 

• Menulis itu sedikit demi sedikit tapi berkelanjutan.
• Jangan dibiasakan untuk menulis sesuatu namun harus “selesai” pada hari itu juga.

 

• Menulis sebagai bentuk usaha membangun tradisi dengan mewariskan kecerdasan dan kearifan kepada dunia dan generasi pendatang.

 

• Cobalah untuk berpikir bahwa apa yang kita tulis nantinya akan mampu dipahami oleh orang asing atau tidak.

 

• Proses menulis itu memproduksi pengetahuan melalui data. Data itu mencakup 3 hal, sesuatu yang dilihat, yang didengar, dan yang dibaca.

 

• Tulisan yang bagus tidak hanya sekedar memproduksi pengetahuan namun memberi wisdom (kebijaksanaan). Karena dari data, informasi kemudian knowledge saja tidak akan menjamin kemaslahatan.

 

• Penelitian yang bagus bersifat pengujian. Penulisan yang bagus tidak didasarkan pada pengetahuan tapi didasarkan pada keragu-raguan.

 

• Menulis jurnal mensyaratkan perubahan sikap dan tradisi akademik: dari otoritas author ke otoritas editor, dari selera personal ke selera jurnal, dari kerja individual ke general.

 

• Syarat menghadapi scopus mencakup beberapa hal diantaranya sebagai berikut; Mengenali “Belantara Jurnal”: Jumlah jurnal yang tersedia dalam suatu disiplin, tingkat kesulitannya, jumlah issue dalam setiap volume, jumlah artikel yang diterbitkan, dan karakter tulisan yang dibutuhkan; Mencapai “Standar Mutu Artikel”: Pelajari tingkatan mutu artikel yang disyaratkan, objek-objek studi yang menjadi fokus, dan pendekatan yang menjadi pilihan; Memiliki “Tradisi dan Komitmen”: Menyediakan diri untuk menulis, membangun tradisi (alokasi waktu), dan memelihara spirit (daya) juang untuk mencapai tujuan.