5 Resep Minuman Segar dan Unik Untuk Sajian Berbuka Puasa
CANDI DARMO
Candi Darmo adalah salah satu
kompleks candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Dusun Santren,
Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Candi ini memiliki
luas bangunan sekitar 22 x 20 meter dengan tinggi 11,05 meter, panjang 10,84
meter, dan lebar 10,77 meter. Sebenarnya Candi Darmo merupakan gapura atau
pintu gerbang yang berbentuk garuda padu raksa menuju bangunan suci. Pada
kompleks Candi Darmo, terdapat empat buah arca dengan dua macam jenis, yakni
Arca Manusia Bersayap dan Arca Kolo. Kondisi Candi Darmo kini sudah mulai rapuh.
Catatan mengenai Candi Darmo dapat ditelusuri pada catatan laporan Belanda yang
ditulis pada 1905–1913 dan 1914–1915. Para ahli arkeolog memperkirakan Candi
Dermo dibangun sekitar abad ke-14 jika dilihat dari segi bangunannya. Maka dari
itu, Candi Darmo sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata sejarah, terlebih
setelah selesai dipugar fasilitas sarana dan prasarananya sudah terbilang cukup
memadai.
MASJID SYAIKH QURO
Masjid Syaikh Quro merupakan masjid tertua yang terletak di Karawang
dan didirikan pada sekitar abad ke-15. Masjid ini diyakini telah mengalami
pemugaran total sehingga yang tersisa hanya mimbar dan beberapa bagian lain di
dalam masjid. Pada masa silam, sebelum dikenal dengan nama Masjid Syaikh Quro,
masjid ini dulu bernama tajug Ageng. Hal yang menjadi menarik dan ciri khas
masjid ini adalah pertama adanya satu ruangan di bagian masjid yang berisi dua
kursi kerajaan dan berhiasankan taman. Selain itu di bagian belakang bangunan masjid
terdapat sebuah komplek pemakaman. Salah satu pemakaman yang terkenal ialah
makam milik Syekh Abdurrahman (murid Syekh Quro). Sementara itu pemakaman Syekh
Quro sendiri berada di tempat lain yakni di Pulobata bersama satu muridnya yang
lainnya.
MONUMEN SIMPANG LIMA GUMUL
Monumen Simpang Lima Gumul adalah sebuah monument terkenal yang berlokasi
di desa Tugurejo, kecamatan Ngasem, Kediri. Monument yang menjadi ikon kota
Kediri ini memiliki bentuk yang menyerupai arc de triompe yang berada di
Perancis. Dalam sejarahnya, monumen ini mulai dibangun sejak tahun 2003 dan diresmikan
pada tahun 2008. Pembangunan monumen sendiri terinspirasi dari cita-cita Raja Jongko
Jaya Baya yang merupakan salah satu raja di kerajaan Kediri untuk menyatukan
lima wilayah di kabuaten Kediri (Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan
Menang).
Monumen Simpang Lima Gumul dibangun di atas tanah yang memiliki
luas hingga 37 hektar. Luas bangunan ini adalah 804 meter persegi dengan tinggi
mencapai 25 meter. Lebih lanjut, monumen ini memiliki 6 lantai dan 4 sisi yang setiap
sisinya dihiasi dengan relief. Dari ke-4 sisi tersebut terdapat masing-masing 4
relief yang jika total secara keseluruhan menjadi 16 relief. Masing-masing sisi
relief menggambarkan cerita dan makna yang berbeda. Namun terlepas dari itu, pada
bagian dalam monumen diyakini memiliki beberapa ruangan yang bisa digunakan sebagai
tempat pertemuan atau sebagai ruang serba guna.
Komentar
Posting Komentar