5 Resep Minuman Segar dan Unik Untuk Sajian Berbuka Puasa
Salah
satu tanda kebesaran Allah Subhanahu Wata'ala adalah menjadikan pasangan
manusia sebagai suami dan istri. Orang-orang
yang tadinya tidak saling mengenal bisa Allah pertemukan dan Allah hadirkan
kasih sayang di dalam hati masing-masing. Menanggapi demikian, lalu apa hakikat
jodoh dalam Islam?
1. Jodoh Termasuk Rezeki
Beberapa ulama
sepakat bahwa jodoh juga termasuk rezeki. Kehadirannya
merupakan sebuah misteri, dan telah ditetapkan saat seseorang dalam kandungan.
Rasulullah bersabda,
“Kemudian
diperintahkan malaikat untuk menuliskan rejekinya, ajalnya, amal perbuatannya,
kebahagiaan atau kesengsaraannya..”.
Jodoh juga
termasuk hal-hal yang telah dituliskan di Lauhul Mahfuzh. Karena jodoh telah
ditetapkan oleh Allah, maka kita seharusnya percaya bahwa Allah akan memberikan
yang terbaik. Seperti rezeki, jodoh juga akan sampai kepada
kita dan tidak akan tertukar.
2.
Jodoh Membuat Seseorang Jadi
Tentram
Allah
berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir.” (QS.Ar Ruum: 21).
Ketenteraman
adalah hal yang akan diperoleh dari ibadah menikah. Dalam pernikahan, seseorang
bisa tenang, mengharap pahala, dan keturunan yang sholeh dan sholehah.
Ketentraman
dari seorang jodoh diperlukan agar ibadah tetap terasa menyenangkan.
Karena dalam
Islam, menikah bukan sekedar menghalalkan cinta dua insan, melainkan sebagai
jalan agar keduanya meraih rida dan cinta Allah.
3.
Jodoh adalah Orang yang Bisa Saling Memaklumi
dan Saling Membantu
Kita bisa melihat bahwa jodoh yang menjadi pasangan adalah seseorang yang
akan mendatangkan ketenteraman. Karena itu,
kita bisa melihat tanda-tanda bahwa orang yang akan menjadi jodoh kita adalah
orang yang mampu memaklumi kekurangan kita. Apalahi tidak semua orang Allah takdirkan untuk mampu memahami
segala cela yang kita miliki.
Namun, Allah
akan mempertemukan seseorang dengan jodohnya, yang merupakan seseorang yang
mudah memaafkan segala kesalahan yang telah dan akan kita perbuat.
Jodoh juga bisa
jadi merupakan seseorang yang membantu meringankan permasalahan. Kalaupun ia
tidak terjun langsung menyelesaikan persoalan, namun setidaknya kehadirannya
bisa menguatkan. Misalnya ia adalah seseorang yang
diringankan Allah untuk membantu mencarikan jalan keluar, atau mempertemukan
kita dengan orang-orang yang bisa membantu kita.
Bisa juga orang
tersebut bisa mengutarakan kalimat yang memotivasi kita dalam memecahkan
masalah. Itulah yang menyebabkan seseorang merasa hidup menjadi mudah jika
selalu berdekatan dengan orang yang kemudian menjadi jodohnya.
4.
Jodoh Akan Menjadi Cerminan
Dalam Islam,
jodoh adalah cerminan diri kita. Allah berfirman, “Wanita wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang
mulia (surga)” (QS.An Nur: 26).
Maksud bahwa
hakikat jodoh adalah cermin bukan hanya dari sifat dan keimanan. Selayaknya cermin, seorang pasangan juga akan menjadi orang yang
mengingatkan agar kita tetap berada dalam jalan yang Allah ridhai. Jadi pernikahan menjadi sarana
untuk memperkuat iman dan memperbanyak ibadah. Sebagaimana
hakikat penciptaan manusia yang telah Allah firmankan, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku”. (QS.Adz Dzariyat: 56).
Komentar
Posting Komentar