5 Resep Minuman Segar dan Unik Untuk Sajian Berbuka Puasa
Cemburu adalah perasaan yang
sering dialami seseorang ketika ia melihat sesuatu atau orang yang ia sayangi
melakukan hal yang tidak ia suka atau lebih memilih orang lain dibandingkan
dirinya. Tentunya kita sangatlah paham dengan perasaan yang satu ini.
Dan menjadi suatu hal yang wajar ketika manusia memiliki rasa cemburu. Karena
pada hakikatnya cemburu adalah salah satu bukti tanda sayang dan cinta kita.
Namun, yang perlu diketahui bersama adalah
bahwa rasa cemburu itu tidak hanya melanda pada pasangan yang sedang dimabuk
cinta saja, melainkan Allah pun Maha Pencemburu. Seperti yang dikutip dari buku
karya Kuswaidi Syafi’ie, "Islam itu tegas menyatakan bahwa Allah tidak
berkenan untuk diduakan, ditigakan, dan seterusnya, dengan apa atau siapa pun
yang lain".
Dengan kata lain, Allah cemburu jika kita
berpaling dari-Nya. Semakin seseorang dicintai oleh Allah semakin cemburu juga
terhadap umat tersebut. Cinta dan cemburu itu ibarat dua sisi mata uang. Allah
adalah Dzat Maha Pencinta sekaligus Maha Pencemburu. Seperti yang disebutkan
dalam hadis di bawah ini:
إن الله تعالى يغار وغير الله تعالى أن يأتي
المرء ما حرم الله عليه
Sesungguhnya Allah cemburu,
dan cemburunya Allah itu ketika seorang melanggar apa yang diharamkan Allah
kepadanya (HR Bukhari dan Muslim)
Bentuk kecemburuan Allah tersebut tidaklah
dapat disamakan dengan perasaan yang biasa hadir dalam hati manusia. Cemburunya
Allah itu justru untuk melindungi manusia dan membawanya pada jalan
keselamatan.
Oleh karena itu, bentuk kecemburan hanya hadir
ketika seorang hamba memilih jalan yang Allah tidak meridhainya. Seperti yang
disebutkan dalam keterangan di atas, bahwa Allah cemburu kala makhluk-Nya lebih
memilih untuk melanggar larangan Allah daripada mengikuti perintah-Nya.
Terlebih lagi jika kita menyadari akan semua
yang telah Allah berikan pada kita selama ini, maka kita akan mengetahui betapa
Allah sangat mencintai diri kita. Hingga Allah bisa sangat cemburu jika kita
melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan-Nya. Karena sesungguhnya Allah
tahu, hal-hal yang diharamkan oleh-Nya adalah hal yang tidak baik dan akan
merusak diri kita sendiri. Allah pun tidak ingin sesuatu yang buruk akan
terjadi pada kita nantinya.
Ya, rasa cemburu Allah
adalah ketika kita sebagai hamba-Nya melakukan perbuatan-perbuatan yang
diharamkan oleh-Nya. Hal ini membuktikan bahwa betapa Allah sangat mencintai
kita sebagai hamba-Nya. Karena, bukankah rasa cemburu akan hadir ketika kita
sangat mencintai seseorang? Bukankah Allah sangat cemburu bila melihat
hamba-Nya justru lebih sering mengingat yang lain, daripada mengingat-Nya?
Dengan demikian, cukup menjadi pertanda bahwa
perasaan cinta akan pergi kala tiada rasa cemburu dalam hati, bahkan sekalipun
ia berucap cinta sejuta kali. Begitupun dengan cinta kita kepada Allah.
Adalah dusta, bila ada yang mengaku cinta pada seseorang tapi ia tidak cemburu
bahkan saat kekasihnya disakiti orang lain atau malah ia yang menyakitinya.
Lalu bagaimana mungkin seorang hamba dikatakan mengaku cinta kepada Allah
sedang ia terus menerus melanggar apa yang diharamkan oleh kekasihnya, Allah
Ta'ala.
Wallahu A'lam
Komentar
Posting Komentar